PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP MANAJEMEN KESEHATAN UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI)

25 Oktober 2021

Udang vaname secara luas merupakan spesies yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Menurut BPS 2019 mencatat produksi udang pada Tahun 2018 mencapai 757.793 ton. Nilai ini mengalami penurunan sebanyak 400 ton dari tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh penyakit yang menyerang budidaya. salah satu penyakit yang menyerang ialah Infectios Myonecrosis Virus (IMNV). Salah satu faktor yangmempengaruhi insidensi IMNV ialah stres dan jumlah kepadatan.

Perubahan gejala klinis berupa otot putih dan nekrosis disertai adanya spheroid pada udang setelah perlakuan akan semakin memburuk dengan meningkatnya kepadatan. Peningkatan kepadatan akan memberikan pengaruh infeksi penyakit lebih cepat dibandingkan kepadatan rendah. Perubahan respon imun udang diamati dari nilai Total Haemocyte Count (THC) paska perlakuan kepadatan dan uji tantang IMNV semakin menurun seiring dengan bertambahnya waktu pengamatan dan peningkatan kepadatan tebar tinggi memberikan nilai THC lebih rendah. Kepadatan optimum dari hasil penelitian ialah 100 ekor/m2 diikuti oleh kepadatan 200 ekor/m2 . Sedangkan kepadatan yang paling buruk ialah 400 ekor/m2 .