Severity: Warning
Message: file_get_contents(https://ipinfo.io/13.58.219.86/geo): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.0 429 Too Many Requests
Filename: controllers/Portal_prodi.php
Line Number: 55
Severity: Warning
Message: file(./assets/file/counter.txt): failed to open stream: No such file or directory
Filename: controllers/Portal_prodi.php
Line Number: 58
Severity: Warning
Message: fopen(./assets/file/counter.txt): failed to open stream: No such file or directory
Filename: controllers/Portal_prodi.php
Line Number: 60
Severity: Warning
Message: fputs() expects parameter 1 to be resource, bool given
Filename: controllers/Portal_prodi.php
Line Number: 61
Severity: Warning
Message: fclose() expects parameter 1 to be resource, bool given
Filename: controllers/Portal_prodi.php
Line Number: 62
22 Oktober 2021
Penelitian yang dilakukan oleh Taruna Politeknik AUP Jakarta, Program Studi Teknologi Akuakultur bersama dosen yang sekaligus membimbing penelitian tersebut. Hasil penelitian kemuadian berkesempatan dipublikasikan pada Prosiding Seminar Nasional, DIseminasi Teknologi Perikanan dan Gelar Produk UMKM Kelautan dalam Rangka Dies Natalis Politeknik AUP Ke-58.
Adapun penelitian menjelaskan bahwa, cacing sutra (Tubifex sp.) merupakan pakan alami yang banyak digunakan oleh para pembudidaya khususnya pada kegiatan pembenihan ikan air tawar karena memiliki kandungan protein tinggi dan mudah dicerna oleh ikan. Dalam budidaya cacing sutra, media kultur memegang peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan budidaya yang didukung oleh pupuk dan pakan. Namun, cacing sutra yang dibudidayakan pada media dengan bahan kotoran ayam terkontaminasi oleh bakteri Salmonella sp. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan produktivitas dan pertumbuhan biomassa cacing sutra yang dibudidayakan dengan media dasar lumpur dan ampas tahu. Penelitian ini dilakukan dengan skala laboratorium dengan 2 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Perlakuan A (Lumpur + bahan hasil fermentasi yang terdiri dari 40% ampas tahu, 25% dedak padi, 25% silase ikan, dan 10% limbah sawi) dan B (Ampas tahu + bahan hasil fermentasi yang terdiri dari 40% ampas tahu, 25% dedak padi, 25% silase ikan, dan 10% limbah sawi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A memiliki nilai produktivitas dan pertumbuhan biomassa lebih tinggi dari perlakuan A. Nilai produktivitas perlakuan A yaitu 1.464,67 ± 126,51 g m per siklus dan pertumbuhan biomassa yaitu 82,8 ± 9,31 g m. Hasil penelitian menunjukkan nilai sig. 0,00 (p<0,05) yang berarti bahwa cacing sutra yang dibudidayakan dengan perlakuan A berbeda dengan cacing sutra yang dibudidayakan dengan perlakuan B.
Source: http://stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/repository/prosiding/Prosiding_SEMNASAUP_58.pdf