KEGIATAN PRAKTEK MATA KULIAH PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN ANGKATAN 55 PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERIKANAN

03 Oktober 2022

Kegiatan Praktek Mata Kuliah Programa Penyuluhan Perikanan Angkatan 55

Program Studi Penyuluhan Perikanan

Programa Penyuluhan Perikanan, merupakan salah satu mata kuliah untuk taruna semester VII  Program Studi Penyuluhan Perikanan. Beban SKS untuk mata kuliah ini adalah 7 SKS dengan 2 SKS Teori dan 5 SKS Praktik.  Berkenaan dengan tingginya beban SKS praktik, maka pelaksanaannya dilaksanakan baik in campus maupun off campus. Praktik off campus telah dilaksanakan pada  tanggal 26-30 September 2022, dengan melibatkan 119 taruna Semester VII yang dibagi menjadi 20 kelompok. Setiap kelompok melaksanakan praktik di satu kecamatan yang telah ditentukan. Adapun 20 kecamatan yang menjadi lokasi praktik seluruhnya termasuk dalam wuilayah  Kabupaten Bogor, dengan rincian sebagai berikut Ciseeng, Kemang, Parung, Gunung Sindur, Cibinong, Dramaga, Ciampea, Tenjolaya, Cibungbulang, Pamijahan, Cijeruk, Caringin, Cigombong, Tajur Halang, Bojong Gede, Sukaraja, Ciawi, Megamendung, Tamnsari, dan Rancabungur.

Tujuan dari praktek off campus ini adalah agar taruna/i mampu mengidentifikasi karakteristik wilayah dan potensi perikanan, mengidentifikasi data aktual dan data potensial, serta mampu menyusun konsep programa penyuluhan perikanan tingkat kecamatan.  Pendampingan dan monitoring pelaksanaan kegiatan praktek di masing-masing kecamatan,  dilaksanakan  oleh penyuluh perikanan sebagai pembimbing eksternal .Tahapan kegiatan diawali dengan taruna/I melakukan koordinasi dengan penyuluh setempat mengenai kondisi wilayah, sasaran serta kegiatan perikanan yang dilaksanakan pada wilayah tersebut. Selanjutnya taruna/i melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan untuk pengurusan masalah izin lokasi praktik programa penyuluhan perikanan.

Berikut adalah hasil praktikum mata kuliah Programa Penyuluhan Perikanan Angkatan 55, yang dituangkan dalam Laporan Hasil Praktik Lapang II Program Studi Penyuluhan Perikanan:

1. Pelaku utama perikanan masih belum menerapkan CPIB dan CBIB yang baik.
2. Pelaku utama perikanan belum mengetahui penggunaan inovasi dalam mendukung kegiatan budidaya
3. Pelaku utama perikanan masih belum mengetahui fungsi kelompok.
4. Pelaku utama masih banyak yang belum tergabung dalam kelompok.
5. Mahalnya harga pakan serta rendahnya harga jual produk perikanan.